Pelangi di Tengah Hujan: Film Inovatif Karya Anak Karawang, Tegaskan Makna Masa Depan Anak Bangsa

Share

Kabar Karawang — suaraindonesiatv.com.nasional |
Karawang, 13 Juli 2025 — Dalam atmosfer hangat penuh harapan, peluncuran picture film “Pelangi di Tengah Hujan” menjadi momen spesial yang membangkitkan semangat baru bagi dunia perfilman layar lebar tersebut, Pengumuman hasil seleksi talent arts Berlangsung di umumkan, di pelataran halaman di perum Gading elok2 Blok A5 desa warung bambu, Kecamatan karawang timur,” pada hari Minggu siang dini hari, kegiatan Presscon resmi digelar sebagai ajang perkenalan film yang sarat makna ini kepada publik dan juga Pemerintah daerah Kabupaten karawang.

Film yang akan terencana ini baru akan dimulai proses shoot yakni pada tanggal 26 Juli 2025, jika tidak ada perubahan tanggal nya,” film Pelangi di Tengah tersebut mengangkat tema besar tentang pemaknaan hakikat anak-anak di usia dini dalam perspektif kebudayaan lokal dan pendidikan karakteristik anak-anak. Melalui pendekatan kultural yang inovatif, “Pelangi di Tengah Hujan” tidak hanya menjadi karya visual, tapi juga sebuah gerakan sosial dalam membangun suatu budaya Tatakrama terhadap sesama ataupun kepada orang tuanya.

Anak-anak, Lingkungan, dan Tatakrama: Tiga Pilar Cerita

Digagas oleh Kang Ritchie Freddy Suntara, seorang seniman asli Karawang yang telah lama berkarya di Ibu Kota dan akhirnya kembali ke tanah kelahirannya pada 2019, film ini membawa pesan kuat: perubahan dimulai dari generasi muda.

“Ini bukan hanya tentang film, ini tentang mimpi kita menjadikan Karawang tempat terbaik untuk anak-anak tumbuh dengan nilai, sopan santun, dan rasa cinta pada lingkungan,” ujar Ritchie penuh semangat.

Tak kurang dari 185 pemain lokal terlibat dalam film ini, namun yang terpilih seleksi talent sekitar 40-60 peserta talent arts asal lokal 80% dari kabupaten karawang dan 20% sebagian dari luar kota, dengan antusiasme luar biasa dari para orang tua talent yang turut hadir menyaksikan saat diadakan adegan action di panggung mini pada waktu itu.

Momen kebersamaan itu sangat menciptakan nuansa kekeluargaan yang hangat dan sarat harapan.

Isu Sosial di Balik Layar: Respon terhadap Kebijakan KDM Gubernur Jawa Barat.

Film ini juga merespon isu kontemporer yang mana sempat menjadi polemik, yaitu kebijakan KDM terkait dengan adanya Kebijakan yaitu (Kedisiplinan Dini Barak Militer) terhadap anak-anak muda yang dianggap nakal.” Dalam film ini, Ritchie menegaskan bahwa anak-anak Karawang punya cara tersendiri untuk berkembang, melalui kreativitas, bukan ketakutan.

“Anak-anak itu bukan untuk dimasukkan ke barak, tapi untuk dibesarkan lewat cinta dan seni,” tegasnya Ritchie saat memberikan Presscoon Pres, Minggu 13 Juli 2025″.

Di filmnya yang akan di proses nanti, seorang seniman sekaligus musikus tentu sangat mensupport penuh,” dikatakannya Ritchie Freddy Suntara, Lahirnya inspirasi tersebut awalnya sebuah karya inilah dirinya pada waktu itu menyoroti kebijakan pemerintah provinsi jawa Barat yang digagas oleh KDM, dan iapun berkeinginan untuk membuat suatu karya film lokal namun juga akan bisa ke nasional” Saya yakini bahwa anak-anak Karawang dan juga ini pun berkolaborasi bersama orang-orang yang tepat, maka film ini akan membawa dampak baik dan mengedukatif bagi anak-anak terutama regenerasi muda yang mungkin pernah di sampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto bahwa anak-anak Indonesia harus memberikan kontribusi bagi negara nya sendiri dan juga berkabat di bidang Culture seni maupun dibidang lainnya, lalu selebihnya yang utama yakni membanggakan Kabupaten Karawang dan kedua orangtua nya sendiri”.

“Photo Dok.istimewa Kang Ritchie Freddy Suntara – Line Producer dan Ide Cerita/Naskah”

Sempat ditanyakan mengenai tempat-tempat proses produksi film pelangi di tengah hujan,” iyah, yang pasti ini masih di karawang ya, dan View Shooting nya akan kita buat sebagus mungkin dan menarik” jelasnya dia.

“Selagi saya masih sehat dan masih bisa berkarya dengan nuansa hangat, dan walaupun sempat banyak berkecimpung di jakarta, tapi apa salahnya kalau saya berkontribusi positif untuk Kabupaten karawang, dan berbuat walaupun hanya lewat seni film, tapi kita semua tetap optimisme terhadap pertumbuhan teknologi yang semakin maju di Karawang” tuturnya dengan nada penuh haru, saat di sela-sela berbincang santai waktu itu sambil seruput kopi.

Kolaborasi Lintas Generasi & Sekolah Swasta

Tak kalah menarik, Pelangi di Tengah Hujan melibatkan sekolah-sekolah swasta biasabukan sekolah elitese bagai lokasi syuting menempatkan di View yang ada di wilayah Kabupaten Karawang, ini menjadi Sebuah simbol bahwa perubahan besar dapat lahir dari tempat yang sederhana dan sangat berkesan.

Sosok Agus Kiswanto, juri nasional pada kompetisi film Lumbung Padi Picture 2025, juga turut memberi dukungan moral pada proyek ini. Menurutnya, film ini bisa menjadi titik balik perkembangan film anak-anak berbasis budaya lokal yang mendidik dan membangun karakter.

Penutup: Sebuah Gerakan, Bukan Sekadar Film:

Peluncuran film Pelangi di Tengah Hujan tidak hanya memperkenalkan sebuah karya, namun juga menyalakan lentera perubahan. Sebuah pernyataan keras dan hangat bahwa anak-anak Karawang tidak ingin ditundukkan oleh sistem, tetapi ingin tumbuh melalui seni, cinta, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

ASDIANA sebagai sutradara:

Kang Ritchie Freddy Suntara – Line Producer dan Ide Cerita/Naskah:

Tanggal 27 Juli 2025. Jangan Lewatkan. Proses film terbarunya Karawang Bersinar Dari Layar ke Hati.” PELANGI DI TENGAH HUJAN”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!