Kabar Jabar – suaraindonesiatv.com.nasional |
Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat pada Senin, 11 Agustus 2025, memanas setelah interupsi tajam dari Pipik Taufik Ismail, anggota DPRD Jabar Fraksi PDI Perjuangan. Ia menegur langsung Gubernur Dedi Mulyadi terkait program pembangunan seribu rumah panggung di Kabupaten Karawang yang sebelumnya gencar dipublikasikan melalui media sosial.
Dalam rapat tersebut, Pipik menyoroti minimnya realisasi. Dari seribu yunit rumah yang mana telah dijanjikan pada bulan lalu pada saat kunjungan berkantor di kabupaten Karawang pernah menyampaikan akan segera mungkin tahapan realisasi program 1000 rumah panggung tersebut
Dikatakan oleh kang Pipik Taufik Ismail, bahwa rumah yang sudah terwujud, dan itu pun berasal dari dana CSR PT Eiger, bukan dari APBD Jabar.
Lebih jauh, spesifikasi rumah panggung yang semula berukuran 8×8 meter, itu malah ada kebalikan nya yakni diperkecil menjadi berukuran 6×6 meter, lalu menyusut lagi menjadi 4×6 meter?”.
“Janji yang diumumkan tanpa perhitungan matang membuat masyarakat bingung, dan kami sebagai wakil rakyat kesulitan menjawab pertanyaan konstituen. Di era digital, publikasi harus hati-hati, jangan gegabah,” tegas Pipik.
Kebingungan serupa dirasakan warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Kepala Desa Ersim mengungkap bahwa jumlah unit yang dijanjikan berubah-ubah: dari seribu, menjadi 100, lalu 25, dan terakhir hanya 10 unit yang diklaim sebagai “percontohan”.
Padahal, rumah panggung ini sebelumnya dipromosikan sebagai solusi permanen banjir tahunan Karawang. Gubernur Dedi Mulyadi bahkan pernah menargetkan bahwa banjir 2025 harus menjadi yang terakhir.
Solusi yang Did dorong DPRD dan Masyarakat
- Audit Program & Anggaran
DPRD Jabar mendesak evaluasi menyeluruh terhadap perencanaan, sumber pendanaan, dan pelaksanaan proyek rumah panggung. - Skema Pendanaan Campuran
Kombinasi APBD, CSR perusahaan, dan program pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan. - Tahapan Realisasi Transparan
Target pembangunan dibuat bertahap dengan jadwal yang jelas dan diumumkan secara terbuka ke publik. - Penyesuaian Desain Sesuai Kebutuhan Warga
Tetap mempertahankan ukuran rumah yang layak huni bagi keluarga terdampak banjir. - Pendampingan Masyarakat
Memberdayakan warga lokal untuk ikut dalam proses pembangunan dan perawatan rumah panggung.
Dengan langkah konkret ini, DPRD dan warga berharap janji pembangunan rumah panggung tak lagi menjadi wacana kosong, melainkan benar-benar hadir sebagai benteng masyarakat Karawang menghadapi ancaman banjir.