Fenomena Langka di Sanggabuana: Induk Macan Kumbang Terekam Bawa Dua Anak Bercorak Berbeda, Karang Taruna Karawang Dorong Pelestarian Satwa Langka

Share

Kabar Merah Putih – suaraindonesiatv.com.nasional |
Karawang, 17 September 2025.
Suasana hening hutan Pegunungan Sanggabuana tiba-tiba pecah oleh kabar mengejutkan, Sebuah rekaman kamera trap memperlihatkan momen langka, yakni seekor induk macan kumbang muncul sambil membawa dua ekor anak.

Uniknya, kedua anak tersebut memiliki corak berbeda, satu berbulu hitam legam, sementara yang lain bermotif tutul khas macan Jawa.

Temuan ini menjadi sorotan para peneliti dan pemerhati satwa, terutama dari tim Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS). Menurut peneliti SCF, Bernard Triwinarta Wahyu Wiryanta, penampakan tersebut merupakan bagian dari hasil ekspedisi tim di kawasan latihan tempur (Menlatpur) Kostrad, Karawang.

“Benar, dalam rekaman kamera trap, induk macan kumbang terlihat membawa anak berwarna hitam dan tutul. Fenomena ini wajar, karena macan kumbang dan macan tutul sejatinya adalah satu spesies yang sama, yaitu Panthera pardus melas,” jelas Bernard.

Fenomena genetika ini, lanjutnya, menegaskan bahwa kawin silang antar-individu dengan perbedaan warna alami bisa menghasilkan anak dengan corak berbeda.

Dukungan Pelestarian dari Karang Taruna Karawang

Menanggapi penemuan penting tersebut, Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang, Dr.(c) Dhani Sudirman, ST., SE., MM., menyampaikan apresiasi tinggi. Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata bahwa ekosistem hutan Karawang masih menyimpan kekayaan satwa langka yang wajib dijaga bersama.

Dhani menekankan enam langkah strategis untuk memperkuat upaya pelestarian:

  1. Regulasi dan Penegakan Hukum – Melarang perburuan satwa dilindungi serta meningkatkan patroli bersama aparat dan masyarakat.
  2. Penguatan Habitat – Menjaga kelestarian hutan Sanggabuana dan merehabilitasi area kritis.
  3. Kolaborasi Masyarakat – Mengajak warga sekitar hutan ikut dalam konservasi berbasis kearifan lokal.
  4. Edukasi Lingkungan – Menyusun program sosialisasi dan pendidikan di sekolah-sekolah.
  5. Penelitian dan Monitoring – Mengembangkan riset akademis dan pemantauan dengan teknologi modern.
  6. Kerja Sama Lintas Sektor – Bersinergi dengan BKSDA Jawa Barat dan menggandeng dunia usaha melalui program CSR.

“Dengan komitmen bersama, macan tutul dan macan kumbang bukan hanya sekadar cerita, tetapi akan tetap hidup dan berkembang di tanah Karawang, menjadi kebanggaan ekologi kita,” tegas Dhani saat sesi wawancara nya, di sela-sela aktivitas nya, Sabtu 20/9).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!