“Ny.Wulanda Zulfikar” atau yang di kenal selebgram Wulandary istri dari anggota perwira paspampres: Menjawab Apa itu NPD,,!!!

Share

Kabar Bangsa- suaraindonesiatv.com.nasional.
selebgram wulandary yang juga istri dari Letda Cba Zulfikar Paspampres menghadiri kegiatan IKKT Di Jakarta Pada Hari Jumat “9/5/2025).

Dalam kegiatan tersebut wulandary sangat mengapresiasi sekali yang mana telah menjadi bagian dari keluarga IKKT paspampres Indonesia.

Kami wulandary istri dari letda cba zulfikar mempercayai bahwa penderita NPD (Narcissistic Personality Disorder) tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikelola dan gejala-gejalanya dapat berkurang dengan terapi yang tepat.” Menurut penyampaian selebgram asal Kabupaten Karawang itu.

Narsistik personality disorder atau yang sering kali Di kenal yakni dengan sebutan (NPD), sering kali kita temui di sekeliling kita, nah perlu kita ketahui bahwasanya yakni untuk gejala-gejalanya yaitu:

1.Merasa dirinya paling penting diantara yang lain.”.
Nah yang ke 2 yaitu, seseorang yang terus menerus yakni dengan haus pujian.”.
Dan ketiga ada seseorang yang dimana dia mempercayai bahwa orang itu iri kepadanya dan iri kepada orang lain, dan merasa angkuh dan sering menghina.

“Dan sering kali kita temui di beberapa orang di sekeliling bisa terjadi kepada orang tua kita, lalu anak kita saudara kita, teman kita bahkan sampai sama suami kita sendiri.

Nah jika kita sudah mempunyai tanda dan gejala tersebut, maka tidak perlu malu untuk di konsultasi, ke pisikolog terdekat” jelasnya wulandary.

Perlu kita ketahui bahwa percaya diri dan NPD itu sangat berbeda, dan iapun mengakui termasuk orang yang percaya diri yakni percaya diri itu, belum tentu termasuk dengan (NPD)” katanya lagi.

“bahkan bisa terjari ke diri kita sendiri. Maka jika sudah merasakan” tambahnya dia.

Karena Percaya diri adalah kualitas positif yang mendukung hubungan yang sehat dan perkembangan pribadi, sedangkan NPD adalah gangguan mental yang ditandai dengan rasa penting diri yang berlebihan, kebutuhan akan kekaguman, dan kurang empati.” Ujarnya wulandary.

Adapun Menurut Versinya Siloamhospital.com yakni menjelaskan pula sebagai berikut ini:

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga selalu ingin dikagumi dan menjadi pusat perhatian.

Terkadang, kecenderungan tersebut dapat menyebabkan orang dengan gangguan ini memiliki sifat egois dan kurang berempati terhadap perasaan orang lain di sekitarnya.

Bila terjadi secara berkelanjutan, seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik bisa saja mengalami masalah dalam lingkungan sosialnya” Mari ketahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi gangguan kepribadian narsistik berikut ini.

Apa itu Gangguan Kepribadian Narsistik?
 
Narcissistic personality disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik adalah salah satu jenis gangguan mental di mana pengidapnya menganggap dirinya lebih baik dan lebih penting daripada orang lain, sehingga orang lain harus mengagumi, mencintai, dan  membanggakannya.

Pengidap NPD cenderung memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi. Namun, di balik itu, ia juga menjadi lebih sensitif terhadap kritikan dari orang lain. Orang dengan gangguan ini juga cenderung memiliki empati yang rendah terhadap orang lain.

Narsistik berbeda dengan rasa kepercayaan diri. Rasa percaya diri yang positif terbentuk berdasarkan kualitas diri dan pencapaian. Sementara itu, narsistik kerap didasari oleh ketakutan apabila orang lain melihat kelemahannya dan rasa takut akan kegagalan. Oleh karena itu, pengidap narsistik juga rentan jatuh ke dalam depresi jika dikritik orang lain.

Narsistik berbeda dengan rasa kepercayaan diri. Rasa percaya diri yang positif terbentuk berdasarkan kualitas diri dan pencapaian. Sementara itu, narsistik kerap didasari oleh ketakutan apabila orang lain melihat kelemahannya dan rasa takut akan kegagalan. Oleh karena itu, pengidap narsistik juga rentan jatuh ke dalam depresi jika dikritik orang lain.

Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik
 
Hingga kini, sebetulnya belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya gangguan kepribadian yang satu ini. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko narsistik adalah sebagai berikut:

Faktor neurobiologi, hubungan antara otak dengan perilaku dan pola pikir.

Memiliki keluarga dengan riwayat narcissistic personality disorder (NPD).

Pola asuh orang tua yang tidak tepat, terlalu menuntut tinggi atau bahkan memanjakan anak secara berlebihan.

Terlalu banyak atau kurang menerima pujian selama masa kanak-kanak.

Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti penelantaran atau kekerasan.
Memiliki karakteristik dan sifat yang mudah emosi.

Jenis-Jenis Narsistik
 
Narsistik adalah jenis gangguan kepribadian yang bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih rentan dialami oleh pria daripada wanita. Kondisi ini sering kali juga dimulai saat usia remaja atau dewasa muda, kemudian dapat berlanjut hingga masa dewasa akhir.

Gangguan kepribadian narsistik terbagi menjadi beberapa jenis, berikut masing-masing penjelasannya.

  1. Narsistik Tampak
     

Narsistik tampak (grandiose narcissism) menunjukkan sikap arogan, kompetitif, percaya diri berlebihan, tidak mempunyai empati, dan senang mengintimidasi orang lain untuk kepentingan pribadinya. Pengidap narsistik juga sering kali menceritakan kemampuannya secara berlebihan dan merendahkan orang lain.

  1. Narsistik Terselubung
     

Pengidap narsistik terselubung (covert narcissism) memiliki sikap yang berkebalikan dengan narsistik tampak. Orang dengan narsistik terselubung meyakini bahwa ia lebih unggul dari orang lain, namun tidak menunjukkannya secara terbuka dan hanya disimpan dalam hati.

Meski begitu, pengidap jenis narsistik ini cenderung mementingkan diri sendiri, tidak memiliki empati, dan menginginkan perhatian lebih dari orang lain. Tak jarang pengidap juga memosisikan diri sebagai korban ketika menganggap dunia telah gagal dalam mengenali potensinya, sehingga rentan mengalami depresi.

  1. Narsistik Antisosial
     

Narsistik antisosial (antagonistic narcissism) adalah jenis narsistik yang tanda-tandanya hampir sama dengan narsistik tampak. Hanya saja, pengidap jenis narsistik ini cenderung mengambil keuntungan dari orang lain tanpa rasa bersalah setelahnya.

 Pengidap narsistik antisosial cenderung mendendam dan sulit memaafkan orang lain. Selain itu, mereka juga sering memulai perdebatan dengan orang lain dan selalu merasa tersaingi atau selalu ingin menang dalam berkompetisi.

  1. Narsistik Prososial
     
    Orang dengan narsistik prososial selalu melakukan perbuatan baik namun tujuannya tak jauh dari mendapatkan perhatian dan pengakuan sebanyak mungkin dari orang lain. Pengidap narsistik parasosial mengharapkan pujian atau validasi agar bisa merasa puas dan bangga pada diri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!